Merdekakah Diri Anda ?
Senin, 13 Agustus 2012 - 15:10:06 WIB
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Renungan
- Dibaca: 1801 kali
Merdekakah Diri Anda ?
17 Agustus adalah hari kemerdekan negara yang kita cintai. Enam puluh tujuh (67) tahun
sudah kita terlepas dari belenggu penjajahan..Namun tanpa disadari
masih banyak pribadi-pribadi yang belum merdeka dari belenggu dirinya
sendiri. Pribadi seperti ini belum lah merdeka dalam arti sesungguhnya.
Setiap manusia Indonesia berhak untuk
mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Namun ada banyak hambatan pada
setiap diri manusia untuk maju meraih kesuksesannya. hambatan terbesar
adalah
Mental Block.
Mental Blok
menghalangi kita untuk berprestasi..seolah-olah ada jurang pemisah
antara keinginan kita untuk berprestasi dengan tindakan yang kita
lakukan. Contoh sederhana, Anda punya tugas untuk belajar persiapan
Ujian Sekolah namun yang Anda lakukan adalah menonton film.
Ciri-ciri seseorang yang dihinggapi
mental Blok negatif
memiliki sifat mudah putus asa, konflik diri, tidak bersemangat,
pesimis, mudah tersinggung, rendah diri, merasa tidak mampu, pemalas,
tidak konsisten, menghakimi diri sendiri, cemas dan gelisah.
Mental Blok adalah
Program Pikiran atau pemahaman yang menghambat kita dalam mencapai
impian atau tujuan kita. Program Pikiran terbentuk dari pola asuh,
persepsi diri terhadap pengalaman hidup,dan lingkungannya. Misalnya
seorang anak yang selalu dikatakan bodoh dan tidak kreatif karena nilai
ulangannya selalu jelek, akhirnya dalam otak bawah sadar selalu
tersimpan gambaran diri bahwa dia bodoh dan tidak bisa melakukan
pekerjaan dengan baik. Dalam hidup dia, dia selalu punya mental blok
tidak berani mencoba karena ia merasa gambaran dirinya adalah orang yang
bodoh dan tidak kreatif.
Menurut Robert B. Stone, paling tidak terdapat lima hambatan yang selalu membuat seseorang sulit meraih sukses:
1. Kegelisahan dan kecemasan.
Hal ini menyebabkan ketegangan dalam
badan. Koordinasi otot dan efisiensi mental dapat dipengaruhi oleh
keadaan ini. Kesehatan pun jadi ikut terganggu, dan biasanya sistem
pencernaan terkena dampaknya paling awal. Gejala lainnya juga berkisar
pada sakit kepala dan serangan jantung.
2. Takut.
Ini merupakan hambatan yang tersembunyi.
Perasaan takut melakukan sesuatu seringkali membuat kita selalu menahan
diri dalam mengerjakan sesuatu.
3. Benci-diri.
Begitu banyak orang yang selalu
menimpakan semua kesalahan pada dirinya sendiri. Jika ada sesuatu yang
tidak beres, alih-alih mencari tahu apa yang terjadi dan mengoreksi diri
sendiri, malah tanpa sadar menghukum diri sendiri.
4. Pesimis.
Merasa tidak bisa sukses dan seringkali memberikan bukti dengan membeberkan kegagalan yang sering dialami.
5. Konsep diri yang terbatas.
Mempunyai kebiasaan berpikir dalam
keterbatasan. Kebiasaan ini seringkali mengganggu kita dalam melakukan
sesuatu. Seringkali kita merasa tidak layak dalam mendapatkan sesuatu
yang sesungguhnya baik bagi kita.
Pada intinya jika orang tersebut membuka
diri dan bersedia untuk menghilangkan mental blok mereka, maka akar
permasalahan yang menyebabkan Mental Blok tersebut dapat diketahui dan
diperbaiki. Mental block harus diperangi dalam diri orang itu sendiri.
Artinya, betapa pun Anda dibantu oleh orang lain, namun bila tidak ada
kesadaran dalam diri untuk menghancurkan mental block, rasanya akan
percuma. Seseorang yang terbuka dan periang biasanya lebih mampu
mengembangkan dirinya atau menghilangkan Mental Bloknya. Sedangkan
seseorang yang pendiam, introvert, pendendam, menyimpan masalah lama
yang sudah lewat, cenderung memiliki mental block yang banyak dan harus
satu persatu dibereskan.
Buatlah diri Anda sendiri lebih terbuka dan berani berkembang dengan beberapa cara:
1. Kenalilah diri Anda
Kenalilah diri Anda , agar dapat memahami apa yang Anda sukai dan tidak
anda sukai sehingga bisa dipahami pikiran-pikiran mana yang menghambat.
Tidak ada orang lain yang dapat mengetahui diri Anda selain diri Anda
sendiri…
2. Kurangilah beban masa lalu
Memfokuskan perhatian pada apa yang sudah terjadi di masa lalu hanya
akan membuat energi terkuras percuma. Karena, seseorang cenderung
dikuasai rasa khawatir akan pengalaman tak menyenangkan di masa lalu.
Ketidakmampuan melepas masa lalu kemudian menghambat seseorang untuk
membangun dirinya. Akibatnya, seseorang menjadi pendendam dari
pengalaman pahit yang pernah dialaminya.
3. Penerimaan atas diri dan orang lain
Kemampuan untuk menerima orang lain membantu seseorang untuk lebih
terbuka. Kesulitan komunikasi juga dipengaruhi faktor ini. Seseorang
akan sulit melatih komunikasi jika tidak terbuka dengan orang lain.
Dengan mengakui adanya karakter yang berbeda, seseorang bisa melepaskan
mental block dan membangun keberanian untuk menghadapi masalah.
4. Jujur dengan siapa pun yang dipercaya
Jika kembali kepada kemampuan komunikasi, kejujuran menjadi faktor
penting. Mengakui dengan jujur apa yang tidak disenangi dan atau apa
yang paling diinginkan dalam karier dan kehidupan, bisa membantu
mengatasi masalah. Tentu saja, sikap jujur tidak serta-merta diobral
kepada siapa saja. Menjadi jujur kepada orang yang dipercaya, mampu
membantu seseorang melepas mental block dalam diri.
5. Pilihlah lingkungan yang baik
Tanamkan
keyakinan besar bahwa anda berhak untuk
sukses.
Bergaullah dengan orang-orang yang berwawasan luas dan berkepribadian
baik. Dapatkan motivasi dan pengembangan diri agar lebih bersemangat.
Bersyukurlah dan selalu gembira meskipun dalam keadaan sulit.
Bagaimana mengetahui Mental Blok
tersebut telah hilang dalam diri kita? Kita akan menyadari jika sudah
merasakan bahwa pola yang dilakukan dalam konsep berpikir dan
berperilaku sudah berbeda dengan sebelumnya dan sudah tidak memiliki
lagi pikiran-pikiran ataupun perilaku hasil dari pikiran tersebut yang
menghambat pertumbuhan di kehidupan. Kondisi tersebut dapat
dipertahankan dan konsisten dijalankan agar dapat mencapai tujuan.
Selamat Membebaskan Diri dari Mental Block, Merdeka..!